Beberapa Bidang Permasalahan Gampong Beurawang
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya
·
Bidang Pendidikan
Pada bidang
pendidikan, rata-rata anak-anak usia sekolah bersekolah pada sekolah yang
terletak di kampung tersebut kecuali untuk yang tingkat SMA atau MAN harus
bersekolah di kampung tetangga.
Daerah tersebut,
seperti yang diketahui, merupakan daerah bencana, sehingga siswa perlu
diajarkan pengetahuan kebencaan. Namun, pengetahuan mengenai masalah
kebencanaan seperti halnya gempa, belum atau tidak diajarkan pada siswa dalam
mata pelajaran mereka.
·
Bidang Agama
Bencana adalah peristiwa alam yang dikehendaki oleh
Allah swt. Karena itu harus diyakini bahwa bencana itu merupakan cobaan dan
peringatan, oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan-kegiatan keagaaman dalam
rangka mendekatkan diri pada Allah swt.
Kampung Beurawang ini telah memiliki TPA dan kegiatan
atau jadwal pengajian untuk remaja dan dewasa.
Namun, walaupun telah adanya jadwal dan fasilitas yang disediakan
kampung tersebut, masih banyak masyarakat terutama remaja yang masih belum
mengikuti kegiatan tersebut.
Pembelajaran agama yang menyenangkan dibutuhkan,
terlebih untuk anak-anak yang mengaji di TPA dan motivasi dibutuhkan oleh
masyarakat umum.
Masyarakat
Gampong beurawang Mayoritas Keseluruhannya Merupakan Pemeluk Agama Islam.
Kegiatan rutinitas keagamaan yang dilakukan oleh warga Beurawang adalah
mengikuti pengajian setiap hari Selasa siang khusus untuk Ibu-ibu yang ada di
beurawang dan hari senin, selasa, rabu, kamis, juma’at dan sabtu sore harinya
khusus untuk Anak-anak beurawang untuk mengikuti pengajian didayah miftahul
jannah yang berada dikawasan gampong Beurawang. Sehingga dengan adanyaa agenda
rutinitas tersebut dapat menambah pengetahuan warga gampong sekaligus menambah
keakraban antar warga. Hal ini dapat dilihat dari Antusias warga dalam
mengikuti kegiatan ini
·
Bidang Ekonomi
Aktifitas ekonomi masyarakat Kampung Beurawang hingga
saat ini didominasi pada sektor pertanian dan perkebunan, adapula kegiatan yang
baru dikembangkan seperti pertenakan (sapi), usaha produktif
(warung kopi), dan sektor jasa (guru, dll). Dapat pula dikatakan kegiatan ekonomi kampung telah
mengalami peningkatan, dapat dilihat dari kesejahteraan masyarakat daerah
tersebut.
Namun adanya bencana gempa bumi yang terjadi beberapa
bulan yang lalu menyebabkan terhentinya beberapa kegiatan ekonomi yang
diakibatkan beberapa faktor seperti kerusakan lahan perekonomian dan kecemasan
yang masih dirasakan masyarakat.
·
Sosial Budaya
Aktifitas sosial masyarakat Kampung Beurawang masih
terarah pada kegiatan yang telah rutin
dilaksanakan sejak dulu, hal ini dapat dilihat dari pemeliharan dan penggunaan
bahasa daerah pada kegiatan sehari-hari.
Masyarakat
kampung
juga masih memiliki sikap
solidaritas yang tinggi
terhadap sesama, dimana
kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan aktifitas sosial berjalan dan
terpelihara.
B.
Prasarana dan Sarana
Tabel 2.1 Sarana dan Prasaran Gampong Beurawang
No.
|
Sarana dan Prasarana
|
Bidang
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1.
|
Meunasah
|
Agama
|
1
|
-
|
2.
|
PAUD
|
Sekolah
|
1
|
-
|
3.
|
Raudhatul Athfal (RA)
|
Sekolah
|
1
|
-
|
4.
|
MTsN
|
Sekolah
|
1
|
|
5.
|
Gudang
|
Pertanian
|
1
|
-
|
6.
|
Kandang Ternak
|
Peternakan
|
1
|
-
|
C.
Produksi
Pada bidang ini terdapat beberapa jenis produksi, seperti :
pada pertanian yaitu produksi
Kerupuk Melinjo dan terdapat pula ternak sapi yang baru dikembangkan. Tetapi
dibutuhkan pengembangan kreatifitas masyarakat khususnya pemuda kampung
sehingga diperoleh jenis produksi baru yang dapat dikembangkan, yang nantinya
dapat membantu perekonomian kampung.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Salah satu dampak gempa yang dialami masyarakat adalah
kesehatan, selain luka-luka akibat runtuhan bangunan, dampak
yang paling dirasakan adalah timbulnya kepanikan hingga trauma pada beberapa
masyarakat.
Untuk masalah kebersihan lingkungan banyak masalah
yang muncul diakibatkan belum normalnya kegiatan pada kampung Beurawang pasca
gempa, sehingga beberapa sarana masih dalam keadaan kotor (seperti kantor
Geuchik) dan masih terdapatnya runtuhan bangunan. Faktor lain yang menyebabkan hal itu terjadi
adalah masih minimnya
kesadaran masyarakat dan aparatur desa dalam menggalakkan kerja bakti
kebersihan lingkungan rutin
sehingga
keadaan demikian terus menerus berlanjut dan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan
dan kebersihan lingkungan.
Jika tidak segera diatasi dengan strategi yang tepat
hal ini sangat berdampak pada lambatnya proses kemajuan sebuah desa.
Langkah-langkah pendampingan pembersihan lingkungan tersebut harus betul-betul
dijalankan dan dilaksanakan guna mensejahterakan segenap lapisan masyarakat di
wilayah tersebut.
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong
Kampung Beurawang telah memiliki struktur pemerintahan
yang lengkap, yang terdiri dari Geuchik yang bertanggung jawab dan menjadi
pemimpin di kampung, yang dibantu oleh Tuha Peut sebagai penasehat dan yang
mewakili masyarakat.
Sekretaris memiliki tugas membuat berbagai macam jenis
surat yang dikeluarkan oleh kampung, menyimpan data dan informasi mengenai
kampung dan masyarakatnya, membantu Geuchik dalam hal pengurusan data ke kantor
camat, dan lain-lain. Ketua pemuda yang berwenang mewakili pemuda-pemuda
kampung.
Komentar
Posting Komentar